Ratusan Juta Data Pengguna Facebook Bocor dan Bisa Di Akses Publik

Ratusan Juta Data Pengguna Facebook Bocor dan Bisa Di Akses Publik

recode.ID – Raksasa jejaring sosial media Facebook kembali di timpa masalah terkait privasi data para penggunanya. Kali ini informasi mengenai ratusan juta data pengguna Facebook yang dikumpulkan oleh pengembang aplikasi, di kabarkan bocor dan bisa diakses oleh publik secara bebas.

Informasi sensitif data pengguna facebook yang dikumpulkan tersebut meliputi kata sandi, komentar, like, dan ID Facebook dan beberapa informasi penting lainnya.

Seperti yang dilaporkan oleh laman Routers Kamis (4/4/2019), bocornya data pengguna layanan media sosial milik Mark Zuckerberg ini ini pertama kali disampaikan oleh perusahaan keamanan UpGuard.

Dalam laporannya, perusahaan keamanan UpGuard merinci informasi yang apa saja yang di ketahui telah bocor kepublik. Menurut UpGuard, terdapat dua macam paket data yang secara spesifik berisikan informasi pengguna facebook.

Paket pertama berasal dari perusahaan media Meksiko, Cultra Collectiva, dimana dalam data yang berukuran 146GB tersebt berisi informasi pribadi 540 juta pengguna Facebook.

Sementara paket data kedua bernama “At the Pool” yang merupakan aplikasi pihak ketiga yang ditemukan di server Amazon S3 publik.

Meski informasi data pengguna dari aplikasi ini ukurannya lebih kecil dibanding data dari Cultra Collectiva, namun informasi berupa data password dan email pengguna mencapai 22 ribu akun. Selain itu, dalam paket data kedua juga terdapat informasi sensitif seperti like Facebook dari pengguna.

“Kumpulan data bervariasi ketika terakhir diperbarui. Keduanya mengandung data tentang pengguna Facebook, menggambarkan minat, hubungan dan interaksi mereka yang tersedia untuk pengembang pihak ketiga,” jelas pihak UpGuard terkait insiden bocornya informasi pengguna facebook ini.

Sementara itu, terkait bocornya informasi data pengguna yang menimpa layanan mereka ini pihak facebook langsung bereaksi dengan segera menghapus seluruh data tersebut dari server cloud Amazon.

“Kebijakan Facebook melarang menyimpan informasi Facebook di database publik,” tegas juru bicara facebook.

Facebook juga mengatakan jika pihak internal perusahaan telah melakukan investigasi terkaiit insiden ini. Namun hingga kini belum ada keterangan resmi terkait sifat data, serta bagaimana data pengguna tersebut dikumpulkan atau mengapa disimpan di server publik.

Pihak facebook akan memberitahu pengguna dan merilis informasi ke publik jika menemukan bukti data-data itu disalahgunakan.

[artikel number=3 tag=”security” ]

Insiden ini kembali menambah daftar panjang masalah terkait privasi pengguna yang dialami raksasa jejaring sosial media tersebut. Sperti kita tahu, tahun lalu, facebok juga sempat membuat heboh publik menyusul laporan, yang menyebutkan Cambridge Analytica memperoleh data pribadi jutaan pengguna Facebook tanpa sepengetahuan mereka.

(azzahra)

Pos terkait