Game Death Stranding Tersedia di Steam dan Epic Games Store

Game Death Stranding Tersedia di Steam dan Epic Games Store

recode.ID – Setelah diterpa kabar yang tak sedap beberapa waktu lalu, dimana pebisnis dari Rusia di kabarkan telah membocorkan informasi tentang game Death Stranding, akhirnya Kojima Productions mengkonfirmasi jika game tersebut kini sudah tersedia di dua platform yakni Steam dan Epic Games Store.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kojima Productions melalui akun Twitter resmi mereka di @KojiPro2015_EN, pada Rabu (13/11/2019) kemarin.


Game terbaru garapan Hideo Kojima akan tersedia di kedua platform itu pada awal musim panas 2020. Sementara untuk pre-order  game Death Stranding itu sendiri sudah di buka dan mulai berlangsung per Sabtu (9/11/2019).

Informasi yang dirilis oleh Kojima Productions ini, sekaligus menepis kabar jika peluncuran awal game ini hanya akan tersedia secara eksklusif untuk PS4 saja.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada ajang E3 2016 di Los Angeles, Amerika Serikat, game Death Stranding ini langsung mendapatkan sambutan positif yang luar biasa dari komunitas gamer di seluruh dunia dan menjadi salah satu judul game yang paling ditunggu-tunggu perilisannya.

Meski demikian, peluncuran game Death Stranding ini sedikit tercoreng oleh kabar yang kurang menyenangkan. Pihak Sony diketahui telah melayangkan gugatan keras terhadap pebisnis di Rusia karena diduga telah membocorkan informasi tentang Death Stranding ini.

Laman Gogconnected menyebut jika Sony menuntut perusahaan yang bermarkas di rusia itu untuk membayar kerugian sekitar 1 juta Rubel atau sekitar Rp 220 juta.

Sekilas Tentang Game Death Stranding

Game Death Stranding ini merupakan game pertama garapan Hideo Kojima melalui perusahaanya Kojima Productions setelah lepas dari Konami.

Cerita dalam game ini berlatar belakang di Negara Amerika Serikat beberapa tahun pasca kejadian Death Stranding, yakni sebuah fenomena apocalyptic  yang menyebabkan munculnya makhluk aneh yang disebut dengan BT.

BT atau Beached Things sendiri merupakan makhluk tidak terlihat oleh kasat mata yang suka mengonsumsi manusia melalui proses bernama necrosis.

Ketika mengonsumsi manusia tersebut, akan terjadi sebuah ledakan besar yang dinamakan Voidout. Tak cuma itu, ada juga hujan bernama Timefall  yang akan membuat semua yang tersentuh oleh hujan ini menjadi menua dan akhirnya mati.

Kejadian yang terjadi ini telah merusak seluruh infrastruktur di negara adidaya Amerika Serikat dan memaksa seluruh penduduknya untuk mengungsi ke koloni-koloni yang lebih kecil yang disebut dengan KNOTs.

Koloni-koloni ini merupakan bagian dari United Cities of America atau UCA. Koloni tersebut sangat mengandalkan perusahaan Bridges untuk mengantar suplai penunjang kehidupan.

Seorang porter atau kurir bernama Sam Porter Bridges diminta ibunya yang merupakan seorang Presiden Amerika, untuk menyatukan semua koloni yang terpencar ini dengan Chiral Network dengan menggunakan material bernama Chiralium.

Dalam permainan ini, kamu akan bertindak dan mengontrol Sam Porter Bridges yang memiliki misi untuk mengantarkan kargo dan suplai ke seluruh koloni sekaligus menyatukan koloni tersebut melalui Chiral Network.

Meskipun kedengarannya cukup sederhana, namun pada kenyataannya misi dalam mengantarkan barang dan menyambungkan internet ini tidak semudah yang dibayangkan.

Ancaman serbuan dari mahkluk BT, kondisi alam yang ekstrim karena adanya hujan timefall, dan juga ancaman dari MULEs  akan membuat perjuangan pemain menjadi tak mudah.

MULEs  adalah kelompok penjahat yang suka mencuri kargo dari kurir lain lalu mengantarkan paket tersebut sendiri. Pemain bisa mengambil kargo orang lain untuk kemudian mengantarkan kargo ke tujuan.

Seiring dengan meluasnya Chiral Network,  kamu sebagai pemain bisa mengakses peta dan menggunakan blueprint untuk membuat item dan struktur yang bakal membantu ekspedisi kamu sepenjang permainan ini.

Cukup menarik bukan ? (andra)

Pos terkait