Selamat, Grab Jadi StartUp Decacorn Pertama Di Asia Tenggara

Selamat, Grab Jadi StartUp Decacorn Pertama Di Asia Tenggara

recode.ID – Salah satu startup layanan ride sharing, Grab baru saja di nobatkan sebagai yang pertama untuk kawasan Asia Tenggara sebagai perusahan rintisan yang menyandang status Decacorn.

Gelar Decacorn ini diberikan setelah Grab mendapatkan pendanaan atau investasi di atas USD 10 miliar.

Informasi terbaru menyebut, jika perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu mengumumkan investasi yang diterima untuk putaran pendanaan seri H sebesar USD 4,5 miliar atau Rp 63,6 triliun, di mana Investasi paling banyak diberikan oleh SoftBank Vision Fund senilai USD 1,46 miliar.

Sementara beberapa perusahaan lain yang juga menjadi investor dalam memberikan pendanaan dalam investasi seri H ini adalah Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.

CEO Grab, Anthony Tan dalam keterangan seperti dikutip dari laman Liputan6 mengatakan, jika SoftBank Vision Fund merupakan investor strategis jangka panjang bagi perusahaan yang ia pimpin.

“Investasi ini merupakan salah satu bentuk nyata dari visi Grab sebagai super app nomor satu di Asia Tenggara dalam mengembangkan ekosistem kawasan ini,” ujar Anthony.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan menyandang gelar sebagai startup Decacorn dan mendapat suntikan dana hampr Rp 63,4 Triliun, Grab akan terus berkomitmen dalam meningkatkan taraf kehidupan dan penghasilan masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia melalui platform Grab serta memberikan layanan yang lebih baik kepada penggunanya.

Kedepan, Grab berencana untuk menginvestasikan sebagian besar dana dari investasi yang diterimanya untuk wilayah di Indonesia melalui tiga hal, yakni meningkatkan wirausaha mikro. Contohnya melalui layanan GrabFood.

Selain itu, pihak Grab juga akan mengelola dana mereka untuk meningkatkan talenta pemuda Indonesia dengan bekerja sama dan pelatihan dengan kampus-kampus yang ada di Indonesia, serta melakukan akselerasi startup sekaligus membangun ekosistem di Grab.

Saat ini, Grab menguasai 60 persen layanan ride hailing roda dua dan 70 persen pasar roda empat, bersaing ketat dengan layanan serupa asal Indonesia, Go-Jek.

Startup yang didirikan oleh pria asal Negeri Jiran Malaysia pada 2012 silam ini, awalnya bernama GrabTaxi hingga tahun 2016 sebelum berubah nama menjadi Grab.

Kendati telah menyandang status Decacorn dan mendapatkan pendanaan investasi yang cukup banyak hingga Rp 63,6 triliun untuk putaran pendanaan seri H ini, namun pihak Grab masih membuka kesempatan bagi para investor untuk melakukan pendanaan di putaran seri ini.

[artikel number=3 tag=”informasi” ]

“Seri pendanaan ini masih dibuka karena minat dari para investor masih tinggi. Para investor kami untuk seri pendanaan ini seperti Microsoft, Toyota, dan lain-lain memiliki market di sini. Mereka terus berinvestasi karena percaya bahwa feedback pengguna ke Grab itu sangat baik,” kata Anthony.

Selamat, kepada Grab atas status Decacorn yang baru di raihnya.

(andra/rcd)

Pos terkait