Pemuda Asal Pasuruan Ini Dapat Ratusan Juta Rupiah Dari Google Setelah Temukan Bug Di Sistemnya

Pemuda Asal Pasuruan Ini Dapat Ratusan Juta Rupiah Dari Google Setelah Temukan Bug Di Sistemnya

recode.ID – Berpenampilan sederhana dan terkesan ndeso yang jadi ciri khas pemuda dusun, mungkin itulah gambaran awal ketika anda pertama kali bertemu dengan pemuda asal desa Bukir, Kecamatan GadingRejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur ini.

Namun siapa sangka, dibalik penampilannya yang sederhana tersebut ia sukses mendapat hadiah ratusan juta rupiah dari salah satu raksasa teknologi Google, berkat kemampuannya dalam menemukan bug atau cacat kode pada sistem milik Google.

Tim recode.ID pun berkesempatan untuk melakukan sesi wawancara secara eksklusif dengan pemuda bernama lengkap Muhammad Nosa Sandy Prasetyo ini melalui saluran Skype.

Ia pun mengisahkan awal mula ia tertarik menekuni dunia IT dan menceritakan bagaimana ia sukses meraih ratusan juta rupiah berkat kepiawaiannya menemukan bug tersebut.

Lahir pada 19 tahun silam, pemuda yang akrab di panggil Nosa ini pertama kali tertarik dengan dunia komputer ketika ia masih berada di bangku Sekolah Dasar.

Awalnya, seperti anak usia SD lainnya ia hanya tertarik bermain game online melalui perangkat komputer.

Memasuki SMP (sekolah Menengah Pertama) ketertarikannya ke dunia IT sudah mulai terlihat. Pasalnya, ia sudah tak lagi nge-game  namun tertarik untuk membuat virus untuk komputer.

Meski hanya sebuah virus sederhana yang ia buat melalui notepad, namun bisa dibilang ini adalah cikal bakal ia serius menekuni dunia IT.

Lantas, Ia pun kemudian mulai aktif bergabung di beberapa forum dan grup yang membahas seputar permasalahan di dunia cyber.

Tak hanya itu, ia pun menceritakan jika ia juga sempat “nakal” dengan menjadi seorang hacker/defacer yang menyusup dan menjahili website orang lain.

Namun, aktivitas usil tersebut kini sudah ia tinggalkan kini ia fokus menjadi seorang pemburu bug (bug hunter) di beberapa platform penyedia jasa bug bounty resmi seperti HackerOne dan BugCrowd.

Perjalanannya menjadi seorang bug hunter pun tak semulus yang diperkirakan.

Beberapa kali temuan bugnya di nyatakan duplicate atau tidak layak. Tak patah semangat ia terus mencoba untuk mencari celah pada cacat kode dari beberapa sistem.

Meski reward yang ia terima pada awalnya masih di bilang kecil nominalnya. namun hal tersebut terus memicu semangatnya untuk menjadi lebih baik dalam menemukan bug.

Puncaknya adalah ketika ia menemukan bug pada sistem google bernama Clickjacking.

Clickjacking sendiri adalah sebuah teknik menipu pengguna Web untuk mengklik sesuatu yang berbeda dari apa yang pengguna anggap sebagai mengklik, sehingga berpotensi mengungkapkan informasi rahasia atau mengendalikan komputer mereka saat mengklik halaman web yang tampaknya tidak berbahaya.

Sempat di tolak karena dinyatakan tidak valid karena hanya berefek pada browser old version, ia lantas berusaha menemukan cara untuk membypassnya dan akhirnya celah yang ia temukan ternyata berimbas juga pada browser terbaru.

Atas temuannya tersebut ia diganjar hadiah senilai $7.500 atau setara dengan Rp 112.500.000,-.

Di akhir sambungan wawancara kami, ia pun menjelaskan jika kini ia sedang fokus kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur semester 3 di jurusan teknik informatika.

Ketika di tanya tanggapanya terkait banyaknya anak muda yang di tangkap karena melanggar UU ITE, ia pun berharap anak muda yang memiliki hobby dan minat dibidang IT untuk tidak melakukan perusakan atau pelanggaran data milik orang lain

Ia menyarakan mereka untuk mengikuti langkahnya mengikuti program bug bounty, karena selain bisa menyalurkan hoby secara resmi juga bisa memperoleh imbalan yang cukup menggiurkan.

” Mas, fotoku ojo di pasang yo.. isin aku” tutup Nosa mewanti-wanti ketika tim recode.ID mengakhiri sesi wawancara ini.

Sekali lagi selamat buat Nosa, semoga apa yang ia lakukan bisa menginspirasi pemuda lainnya yang mempunyai ketertarikan di dunia IT.

(azzahra)

Pos terkait