Menurut CEO Telegram, WhatsApp Tak Pernah Bisa Aman. Ini Alasannya

Menurut CEO Telegram, WhatsApp Tak Pernah Bisa Aman. Ini Alasannya

recode.ID – Beberapa waktu lalu, salah satu aplikasi chatting paling populer saat ini, WhatsApp di kabarkan memiliki celah keamanan atau bug yang memungkinkan aplikasi tersebut untuk di susupi spyware lewat fitur panggilan teleponnya.

Kabar mengenai kerentanan pada aplikasi instant messenger besutan Jan Joum dan Brian Acton tersebut rupanya mengundang reaksi dari CEO Telegram, untuk berkomentar mengenai insiden yang menimpa layanan milik WhatsApp.

Pavel Durov, selaku CEO Telegram dalam tulisannya yang dimuat dalam Blog resmi Telegram yang berjudul “What WhatsApp Will Never Be Secure”, menyebutkan jika WhatApp tak akan pernah bisamenjadi aplikasi yang cukup aman untuk digunakan dalam berkomunikasi.

“Berita tentang spyware ini tidaklah mengejutkan bagi saya. Tahun lalu, WhatsApp juga mengakui bahwa mereka punya masalah yang sama, video call via WhatsApp adalah akses yang dibutuhkan para peretas untuk masuk ke seluruh data pengguna,” tulis Durov.

Ia menilai, celah keamanan berupa spyware yang menyusupaplikasi tersebut leat fitur panggilan telepon pada WhatsApp, bisa membuat semua yang ada di dalam ponsel, termasuk foto, email, dan teks diakses oleh hacker.

“WhatsApp memiliki sejarah yang konsisten, dari nol enkripsi di awal hingga berhasil hingga suksesi masalah keamanan, yang anehnya cocok untuk keperluan pengawasan. Menengok ke belakang, belum ada satu hari dalam 10 tahun perjalanan WhatsApp ketika layanan tersebut aman,” tulis Durov dalamdalam Blog Telegram.

“Setiap kali WhatsApp mengatasi kerentanan kritis dalam aplikasi mereka, muncul yang baru. Semua masalah kemanan mereka cocok untuk pengawasan, serta terlihat dan bekerja sangat mirip dengan backdoor,” jelasnya lebih lanjut.

Ia juga  meyakini, bahwa platform aplikasi pesan instan milik WhatsApp tersebut tidak akan pernah aman kecuali mereka secara mendasar mengubah cara kerja aplikasi tersebut.

“Agar WhatsApp menjadi layanan yang berorientasi pada privasi, harus berisiko kehilangan seluruh pasar dan bentrok dengan pihak berwenang di negara asal mereka. WhatsApp tidak siap untuk itu,” tulis Durov.

[artikel number=3 tag=”informasi” ]

Pavel Durov sendiri di kenal sebagai seorang CEO yang sangat konsisten dengan masalah keamanan pengguna layanannya. Karena komitmen yang kuat ini, membuat layanan Telegram dikritik berbagai negara, bahkan termasuk oleh negaranya sendiri, Rusia.

(azzahra)

Pos terkait