Perusahaan Acer Diserang Ransomware, Minta Tebusan Rp 721 M

Perusahaan Acer Diserang Ransomware, Minta Tebusan Rp 721 M

recode.ID – Serangan ransomeware yang menargetkan perusahaan besar kembali terjadi. Kali ini, korbannya adalah Acer, perusahaan teknologi asal Taiwan .

Seperti yang redaksi kutip dari laman The Verge, dikabarkan bahwa Acer telah menjadi korban serangan ransomware terbesar hingga saat ini oleh kelompok hacker.

Hal itu berdasarkan laporan yang di sampaikan Bleeping Computer, yang mengatakan jika sebuah kelompok peretas yang bernama The REvil, diduga telah memperoleh akses ke jaringan Acer melalui kerentanan di Microsoft Exchange.

Aneh, Pembuat Ransomware Ini Meminta Tebusan Foto Vulgar Korbannya

Dengan adanya celah tersebut, kelompok hacker tersebut kemudian menyandera semua file dan dokuemn penitng perusahaan dengan ransomeware buatan mereka.

Setelahnya, group The REvil meminta uang tebusan kepada pihak Acer sebesar USD 50 juta atau setara dengan Rp 721 miliar untuk mengembalikan data yang mereka curi, dengan tenggat waktu hingga 28 Maret 2021 nanti.

Kelompok peretas tersebut mengancam, jika lewat dari tanggal tersebut pihak Acer tak membayar tebusan maka grup The REvil ini akan membocorkan semua data yang telah mereka curi dan kumpulkan dan akan disebar luaskan di internet.

Sementara itu, terkait insiden penyanderaan sistem perusahaan dengan ransomware yang dilakukan oleh The REvil, pihak Acer sendiri justru tidak mengakui apakah mereka memang telah menjadi korban serangan ransomware.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara perusahaan mengatakan kepada The Verge, “kami secara rutin memantau sistem TI perusahaan.”

“Perusahaan seperti kami selalu diserang, dan kami telah melaporkan situasi abnormal baru-baru ini kepada penegak hukum dan otoritas perlindungan data di banyak negara,” ucap juru bicara Acer lebih lanjut.

Sekedar informasi, group peretas yang sama The REvil juga juga sempat melakukan serangan ransomware serupa terhadap perusahaan valuta asing, Travelex, pada tahun lalu.

Insiden peretasan dengan menyandera file penting perusahaan juga dialami oleh perusahaan Canon.

Perusahaan yang bermarkas di Ōta, Tokyo, Jepang tersebut akhirnya secara terbuka mengkonfirmasi bahwa serangan itu disebabkan oleh ransomware dan hacker mencuri data dari server perusahaan.

Departemen TI perusahaan yang membuat produk optik dan imajing, termasuk kamera, camcorder, mesin fotokopi, steppers, printer komputer dan peralatan medis tersebut mengeluarkan pemberitahuan kepada staf pada 5 Agustus 2020, yang menjelaskan bahwa perusahaan mengalami ‘masalah sistem menyeluruh yang memengaruhi banyak aplikasi, email, dan sistem lainnya’.

Berbeda dengan yang dialami oleh pihak Acer, untuk peretas yang menyandera sistem perusahaan Canon adalah kelompok ransomware Maze yang bertanggung jawab terhadap insiden yang dialami oleh Canon.

Kelompok peretaa Maze, diketahui telah mencuri lebih dari 10TB data milik perusahaan Canon. Meski demikian, pihak Canon sendiri enggan menyebutkan berapa nilai tebusan yang diminta oleh kelompok hacker tersebut untuk mengembalikan data-data yang telah dicuri sebelumnya.

Penulis: Ikhsan Aufa
Editor: Andra

Pos terkait