recode.ID – Kesulitan ketika berkomunikasi dengan penyandang disabilitas tunarungu, menginspirasi 4 mahasiswi dari ITB (Institut Teknologi Bandung) membuat sebuah aplikasi bernama Hear Me yang bisa digunakan sebagai sarana untuk menerjemahkan bahasa isyarat agar lebih mudah dipahami.
Selain mempermudah berkomunikasi dengan mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran, dengan hadirnya aplikasi ini diharapkan mampu memberikan akses dan kesetaraan hak bagi para disabilitas.
Dalam acara peluncuran aplikasi tersebut yang diselenggarakan secara virtual pada Minggu (21/2/2021), CEO Hear Me, Athalia Mutiara Laksmi menjelaskan ” “Dengan mengusung misi “membuka akses bahasa isyarat untuk semua”, kami berharap Hear Me dapat hadir untuk mengatasi masalah komunikasi yang sering terjadi,” jelas Laksmi.
Aplikasi buatan ciwi-ciwi asal ITB ini, merupakan aplikasi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia Pertama dengan tampilan 3D animasi yang cukup interaktif.
Dengan semangat kebersamaan dan kesetaraan, pengembang aplikasi membawa visi untuk meningkatkan dan mewujudkan nilai kesetaraan antara teman tuli dan teman dengar.
Fitur yang Terdapat Pada Aplikasi Hear Me
Aplikasi ini sendiri sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2019 lalu. Namun saat itu masih dalam tahap uji coba dan terus di kembangkan hingga akhirnya di rilis secara resmi.
Aplikasi ini hadir untuk menyajikan beragam pembelajaran terkait Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dalam bentuk atau tampilan animasi 3D yang menarik.
Akan ada sebuah karakter dalam bentuk 3D unik yang mereka namakan Dave, yang nantinya akan menjadi pendamping selama pengguna menggunakan aplikasi yang satu ini.
Melalui aplikasi ini, pengguna bisa dengan mudah mengetahui dan mempelajari beragam kosakata dalam bentuk bahasa isyarat, yang sering digunakan oleh penyandang tunarungu.
Misalnya, menyebut nama-nama hari dalam bahasa isyarat, kata sambung, kata kerja, kata sifat, kata tunjuk, keterangan waktu dan banyak lagi kata-kata atau bahasa isyarat yang bisa dipelajari.
Nantinya, semua bahasa isyarat tersebut akan diperagakan oleh karakter yang bernama Dave tadi. Sehingga pengguna kebih mudah untuk mempraktekan bahasa isyarat tersebut.
Menariknya, aplikasi ini juga dibekali dengan fitur translator atau penerjemah instan yang berfungsi untuk menerjemahkan suara ke dalam teks atau bahasa isyarat secara real time dan akurat.
Kendati demikian, pengembang aplikasi menyebut jika fitur transkripsi instan versi BISINDO sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut, sehingga masih perlu waktu sampai fitur ini bisa digunakan dengan baik dan bekerja dengan sempurna.
Beberapa fitur lain yang tersedia pada aplikasi Hear Me ini antara lain:
- Pengguna bisa melakukan request kata atau bahasa isyarat yang ingin ditambahkan ke dalam aplikasi. Sehingga nantinya akan ada lebih banyak kosakata bahasa isyarat yang tersedia pada aplikasi ini.
- Tersedia pula fitur bernama Hear News, yang mana fitur ini telah merangkum dan mengangkat isu-isu terkait disabilitas dan kisah inspiratif yang menarik.
“Harapan kami Hear Me dapat membantu dapat membantu disibalitas untuk merasakan kesetaraan hak. Selain itu lebih kami berharap lebih banyak orang bisa menghargai budaya satu sama lain, salah satunya budaya bahasa isyarat dari teman-teman tuli,” jelas CEO Hear Me, Athalia Mutiara Laksmi.
Saat ini aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 5.000 kali dengan sekitar 4.700 pengguna aktif.
Bahkan, menurut penjelasan pihak pengembang aplikasi ini juga sudah diakses di 38 negara dan menempati peringkat ke-5 dari daftar aplikasi yang paling banyak diakses di Indonesia saat ini.
Tertarik untuk mencoba aplikasi Hear Me? Anda bisa mengunduhnya di Google Play Store untuk pengguna smartphone dengan basis sistem operasi Android.
[appbox googleplay com.hearmeid.app]
Yuk, kita dukung terus karya-karya anak bangsa untuk lebih berprestasi dan menunjukan kemampuannya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai fitur dan semua hal terkait aplikasi ini bisa mengunjungi situs resmi mereka di https://hearme.id.
