Mengenal Lebih Dekat Mesin Sensor Konten Negatif Kemkominfo

Mengenal Lebih Dekat Mesin Sensor Konten Negatif Kemkominfo
Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, memaparkan mekanisme kerja alat pengais konten negatif (Ais), Jumat (29/12/2017), di War Room Kominfo lantai 8, Medan Merdeka, Jakarta (source:kompas)

recode.ID – Mesin sensor konten negatif milik kemkominfo telah siap beroperasi pada awal 2018 mendatang demi menghadirkan internet yang bersih dan sehat untuk masyarakat Indonesia. Keseriusan pemerintah untuk memberantas konten negatif tersebut patut mendapat apresiasi, mengingat saat ini jumlah situs website penyedia konten dewasa tersebut sangatlah banyak jumlahnya.

Menurut data yang di keluarkan oleh kementrian komunikasi dan informasi saat ini setidaknya ada sekitar 28- 30 juta situs website yang bermuatan konten negatif. Dari total jumlah tersebut baru sekitar 800 ribuan yang di blokir pemerintah, mengingat sistem pemblokiran yang masih menggunakan cara manual.

Oleh karena itu, di harapkan mesin sensor konten negatif kemkominfo ini bisa menjadi senjata pamungkas untuk memblokir serbuan situs plus-plus tersebut.

Lalu, bagaimana cara kerja sistem mesin sensor konten negatif kemkominfo yang di namakan mesin AIS (alat pengais) ini ?.  Menurut penjelasan dari Kementrian Komunkasi Dan informasi melalui Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, mesin pengais konten negatif ini bekerja dengan sistem crawling, yaitu menjelajahi semuan konten yang ada di internet sesuai dengan kriteria, dork atau kata kunci yang di terapkan.

Baca Juga :  Ingat, Jangan Posting 5 Hal Ini di Sosial Media Anda

Setelah mendapatkan hasil crawling tersebut, data yang di peroleh berupa domain, sub-domain, dan URL akan disimpan dan selanjutnya dilakukan analisa lebih mendalam dengan metode tertentu. Selajutnya output tersebut akan di verifikasi dan di validasi apakah masuk kriteria sebagai situs dengan konten negatif atau bukan, jika memang mengandung unsur negatif maka selanjutnya akan di lakukan pemblokiran terhadap situs di maksud.

Dalam uji coba terhadap mesin sensor konten negatif Kemkominfo ini, hanya dalam kurun waktu 3 hari telah berhasil mendeteksi setidaknya 120 ribu situs dewasa dari Indonesia.

Kedepannya mesin AIS ini tak hanya di gunakan untuk memberantas situs bermuatan negatif saja, namun bisa juga di manfaatkan untuk mencari konten dengan muatan ujaran kebencian, konten berbau teroris, konten investasi bodong, perjudian, maupun konten mengenai penjualan obat terlarang atau obat-obat yang tidak berizin serta masih banyak lagi kegunanaan mesin sensor konten negatif kemkominfo ini.

Baca Juga :  Nantinya Video Call di WA Bisa Hingga 50 Orang Sekaligus

Sekedar informasi, pengadaan mesin sensor konten negatif kemkominfo atau mesin AIS ini merupakan proyek kementrian Komunikasi dan Informasi yang dilelang dengan nilai tender kurang lebih Rp 194 miliar dan dimenangi oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI).

Setelah kurang lebih 2 bulan pengerjaan, pada Jumat, 29 Desember 2017 kemarin mesin AIS tersebut di serah terimakan dari PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) kepada Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia dan siap untuk beroperasi pada 2 Januari 2018 mendatang.

[artikel number=3 tag=”informasi” ]

Nantinya, mesin pengais konten negatif ini akan di tempatkan pada lantai 8 Gedung Kemkominfo Jakarta dengan jumlah tenaga kerja atau operator mesin AIS diperkirakan mencapai 58 orang yang kesemuanya berasal dari Kemkominfo.

 (andra/rcd)

Pos terkait