Waspada, Hacker Asal Korea Utara Incar Para Pemilik Bitcoin

Waspada, Hacker Asal Korea Utara Incar Para Pemilik Bitcoin

recode.ID – Masih ingat dengan kasus peretasan Sonny pada 2014 silam ? atau kasus penyebaran ransomware WannaCry yang membuat heboh seluruh pengguna komputer di seluruh dunia pada pertengahan 2017 lalu ?. Dua insiden cyber crime paling menghebohkan tersebut di tengarai di lakukan oleh sekelompok hacker yang menamakan dirinya Lazarus yang menurut para pengamat keamanan internet di duga merupakan kelompok hacker asal Korea Utara.

Kini kelompok hacker asal Korea Utara tersebut di kabarkan kembali beraksi dengan menargetkan para pemilik mata uang digital Bitcoin. Di lansir dari laman Bussiness Insider, para ahli kemanan digital dan peneliti menyebut jika kelompok hacker Lazarus mulai melancarkan aksinya untuk mencuri bitcoin dari pemiliknya di seluruh dunia.

Salah satu firma keamanan digital dan perusahaan anti virus ternama McAfee dalam sebuah keterangannya menyebut jika, kelompok hacker yang berafiliasi dengan negera pimpinan Kim Jong Un tersebut mulai melakukan aksi pencurian bitcoin dengan sandi operasi yang mereka namakan HaoBao.

Ryan Sherstobitoff , analis senior McAfee dalam temuannya mengatakan, jika serangkaian aksi pencurian mata uang digital yang terjadi akhir-akhir ini adalah ulah dari kelompok hacker Lazarus. Ryan juga  mencirikan serangkaian peretasan tersebut adalah sebagai sebuah kampanye ambisius dari Lazarus, untuk mencuri mata uang virtual pada level yang lebih canggih.

Baca Juga :  Imgur Di Retas Sejak 2014 Silam, Lebih Dari 1 Juta Akun Pengguna Bocor

Analisa Ryan kemudian di perkuat dengan adanya temuan tentang serangan yang menargetkan para petinggi dan eksekutif sebuah bank di Hongkong baru baru ini. Para peniliti di McAfee menemukan adanya dokumen Word palsu yang dikirim ke pejabat bank tersebut yang berisi malware untuk mencuri bitcoin.

Dalam analisanya, periset McAfee menyebut jika kelompok hacker asal Korea Utara tersebut  diduga menyamarkan diri sebagai perekrut, kemudian mengirim tautan dokumen tersebut ke Dropbox dan menyisipkan phishing di dalam dokumen.

Ciri khas tersebut yang kemudian mengarah jika aksi pencurian bitcoin tersebut merupakan ulah dari kelompok hacker Lazarus. Kelompok hacker ini sendiri di masa lalu memang dikenal sering memalsukan dokumen Word untuk di gunakan memancing korbannya.

Namun, berbeda dengan teknik masa lalu yang mereka gunakan, dalam operasi HaoBao ini Lazarus telah memodifikasi dan memperbaharui malware mereka menjadi menjadi lebih kecil dan canggih, serta memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan langsung ke memori komputer.

Baca Juga :  Peretas Server Nintendo ditangkap FBI, Baru Berusia 21 Tahun

[artikel number=3 tag=”hacker” ]

Oleh karena itu, para peneliti di McAfee menyrarankan kepada seluruh pemilik Bitcoin di seluruh dunia untuk lebih berhati-hati. Jangan pernah tergoda untuk membuka kiriman file apapun dari kontak email yang tidak di kenal sebelumnya untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

(aufa223)

Pos terkait